Semarang – Menyambut Ujian Nasional, Siswa SMA 2 Semarang kelas XII mengikuti kegiatan motivasi training yang diselenggarakan Rohis SMANDA (1/3) kemarin. Mendatangkan seorang motivator ternama Ustadz Tri Wahyudi, finalis Dai Muda ANTV. Kegiatan berjalan tenang dan peserta terlihat antusias dalam mengikuti acara tersebut.
Perlu diketahui bahwa sejak dulu hingga kini, Ujian Nasional tetap menjadi momok bagi pelajar. Dengan adanya Ujian Nasional, berbagai cara ditempuh agar dapat memperoleh nilai yang tinggi. Termasuk juga tradisi "mencontek" yang tak luput dari kata Ujian Nasional. Begitulah pendidikan di Indonesia, masih perlu diadakan perubahan sistem.
Rohis SMA 2 Semarang sudah mulai mencoba mengurangi tradisi "mencontek" tersebut dengan menyelenggarakan motivasi training dan doa bersama menyambut Ujian Nasional. Motivator yang diundang Ustadz Tri Wahyudi, yang merupakan finalis Dai Muda ANTV. Upaya tersebut dipercaya dapat memotivasi peserta untuk senantiasa jujur dan dapat mengurangi kecurangan dalam mengerjakan Ujian Nasional.
Namun, setelah Ujian Nasional terlaksana, seorang pelajar kelas XII SMA 2 Semarang yang bulan lalu mengikuti acara motivasi training mengeluhkan bahwa, "Acara motivasi training dan doa bersama sebenarnya cukup memotivasi siswa, tapi belum begitu berpengaruh terhadap tradisi lama, sehingga sampai saat ini dan dari dulu masih tetap sama" ujar Jihan Ayu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia masih sangat miris dan perlu adanya perhatian khusus dari Kementrian Pendidikan. Seperti mencontoh sistem dari pendidikan Malaysia, dengan membangun sebuah perpustakaan yang dapat bersaing dengan mall. Berbagai buku pengetahuan dan fasilitas yang nyaman mengundang pelajar untuk berkunjung dan meminjam buku. Dengan begitu banyak dari kalangan pelajar yang mengalihkan hobinya dari berjalan-jalan ke mall menjadi berburu buku di perpustakaan.
Pertanyaannya, kapankah Indonesia dapat merubah sistem pendidikan demi masa depan bangsa?
~ Ich
Perlu diketahui bahwa sejak dulu hingga kini, Ujian Nasional tetap menjadi momok bagi pelajar. Dengan adanya Ujian Nasional, berbagai cara ditempuh agar dapat memperoleh nilai yang tinggi. Termasuk juga tradisi "mencontek" yang tak luput dari kata Ujian Nasional. Begitulah pendidikan di Indonesia, masih perlu diadakan perubahan sistem.
Rohis SMA 2 Semarang sudah mulai mencoba mengurangi tradisi "mencontek" tersebut dengan menyelenggarakan motivasi training dan doa bersama menyambut Ujian Nasional. Motivator yang diundang Ustadz Tri Wahyudi, yang merupakan finalis Dai Muda ANTV. Upaya tersebut dipercaya dapat memotivasi peserta untuk senantiasa jujur dan dapat mengurangi kecurangan dalam mengerjakan Ujian Nasional.
Namun, setelah Ujian Nasional terlaksana, seorang pelajar kelas XII SMA 2 Semarang yang bulan lalu mengikuti acara motivasi training mengeluhkan bahwa, "Acara motivasi training dan doa bersama sebenarnya cukup memotivasi siswa, tapi belum begitu berpengaruh terhadap tradisi lama, sehingga sampai saat ini dan dari dulu masih tetap sama" ujar Jihan Ayu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia masih sangat miris dan perlu adanya perhatian khusus dari Kementrian Pendidikan. Seperti mencontoh sistem dari pendidikan Malaysia, dengan membangun sebuah perpustakaan yang dapat bersaing dengan mall. Berbagai buku pengetahuan dan fasilitas yang nyaman mengundang pelajar untuk berkunjung dan meminjam buku. Dengan begitu banyak dari kalangan pelajar yang mengalihkan hobinya dari berjalan-jalan ke mall menjadi berburu buku di perpustakaan.
Pertanyaannya, kapankah Indonesia dapat merubah sistem pendidikan demi masa depan bangsa?
~ Ich
Post a Comment