Website Resmi Rohani Islam SMA Negeri 2 Semarang, berisi info kegiatan dan artikel-artikel menarik lainnya
Home » » Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhannya

Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhannya

Written By Rohis Smanda Semarang on Thursday, February 28, 2013 | 28.2.13


Nabi Ibrahim lahir di sebuah tempat bernama “Faddam A’ram” di kerajaan Babilonia yang dipimpin oleh Raja Namrud. Pada masa itu, Kerajaan Babilonia termasuk kerajaan yang makmur. Namun, kehidupan mereka masih jahiliyah. Bahkan Ayahnya, Azar, adalah seorang pemahat patung.

Suatu hari Namrud mendapat firasat bahwa akan lahir bayi laki-laki yang akan menggulingkan kekuasaanya. Maka diperintahkanlah kepada seluruh pasukannya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir. Hingga ketika Nabi Ibrahim lahir, Azar tidak tega membunuh anaknya, maka dibuanglah Ibrahim ke tempat yang jauh.

Namun Ibrahim ada dalam perlindungan Allah, sehingga tidak ada binatang buas yang sanggup mendekatinya. Selain itu, Ibrahim dikaruniai mukjizat berupa jempol yang dapat mengeluarkan cairan manis sehingga Ibrahim tidak merasa lapar atau haus.

Selama setahun Ibrahim tinggal di dalam gua. Setelah Ibrahim semakin dewasa, ayah dan ibunya akhirnya berani membawa Ibrahim kembali ke rumah. Suatu hari Ibrahim bertanya.

“Wahai ayah dan ibu, siapakah yang menciptakan aku?” ayahnya menjawab “Tentu saja ayah dan ibumu.”

Ibrahim bertanya lagi “Siapa yang menciptakan ayah dan ibu?” ayahnya menjawab “Kakek dan nenekmu.”

Ibrahim bertanya lagi “Lalu siapa yang pertama kali menciptakan semuanya?” namun ayahnya tidak menjawab karena tidak mengenal Allah.

Maka Ibrahim mencari tuhannya dengan menggunakan akal dan pikirannya.

Firman Allah SWT dalam QS.Al-An’am 76-79:

76. Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam".

77. Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat".

78. Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.

79. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.

Maka pada akhirnya Ibrahim meyakini bahwa Allah adalah Tuhan Semesta Alam. Awal dari mengenal agama adalah mengenal Allah. Bila kita ingin mengenal Allah, mulailah dengan mengenal diri kita dan mengenal alam, seperti yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Nusanadaft | Syiar Smanda | AFLAH WEB
Copyright © 2009-2014. ROHIS SMANDA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (Q.S. Muhammad ayat 7)