Assalamu’alaikum W.W. akhi wa ukhti
Apa kabar nih? Semoga tetap dalam lindungan Allah swt.
aamiin.
Kali ini kita akan membahas tentang bersyukur. Semoga
bermanfaat temen-temen ^_^
Bersyukur merupakan perbuatan yang patut untuk kita lakukan,
karena di dalam rasa bersyukur, kita menghargai dan menghormati Kebesaran Allah
yang sudah diberikan pada kita. Terus apakah kita hanya mengucap kalimat
Alhamdulillah untuk bersyukur? Tentu tidak karena dalam bersyukur yang
sesungguhnya kita harus mencakup 3 aspek.. apa saja si aspek itu? Yuk simak
dengan baik ya.
3 Aspek dalam bersyukur adalah
- 1. Aspek Hati
Hati merupakan penasehat dalam diri kita,
hati nurani selalu menunjukkan jalan kebenaran, hati pun menjadi jalan pertama
Allah dalam menyampaikan hidayah kepada seluruh manusia. Begitu juga dalam
bersyukur kita penuhi hati dengan rasa syukur.
- 2. Aspek lisan
Lisan juga menjadi faktor yang terlihat dalam
bersyukur karena bersyukur lisan kita mengucapkan kalimat
"Alhamdulillah" itu dapat terjadi secara otomatis jika kita terbiasa
mengucap kalimat Thoyyibah.
- 3. Aspek fisik
Bersyukur dalam bentuk fisik lebih menuju
kepada pengamalan kita dalam beraktivitas sehari-hari. Bersyukur secara fisik
ini dapat melibatkan orang lain ataupun hanya diri sendiri. Sebagai contoh kita
berbagi rezeki kepada tetangga, berbagi ilmu, berbagi pengalaman, dan hajat
syukuran atas nikmat yang telah diterima orang tersebut. Itu semua kembali
kepada niat kita untuk bersyukur.
Seperti dalam surah Al Luqman ayat 12
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ
اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ
كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
"Dan sungguh, telah Kami berikan
hikmah kepada Lukman, yaitu, ”Bersyukurlah kepada Allah! Dan barangsiapa
bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya
sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah
Mahakaya, Maha Terpuji." (QS. Al Luqman: 12)
3 aspek itu yang menjadi kan hati kita
semakin tentram dalam bersyukur. ^_^
Orang-orang yang bersyukur kepada Allah tentu memiliki jiwa yang ikhlas
dalam melakukan dan menerima sesuatu. Orang-orang yang bersyukur tentu tidak
suka berkeluh kesah atas kekurangan-kekurangan atau hal-hal tidak
menyenangkannya. Orang-orang bersyukur tentu lebih sabar daripada mereka yang
tidak bersyukur. Memang untuk bisa bersyukur kita perlu kesabaran. Untuk
bersabar kita perlu keikhlasan.
Dengan kata lain, syukur, sabar dan ikhlas sesungguhnya saling berkaitan. Maka dalam ilmu tasawuf, syukur adalah suatu maqom atau tingkatan yang sangat tinggi yang hanya bisa dicapai oleh mereka yang telah berhasil mencapai kompetensi tinggi dalam hal spiritualitas. Dari sinilah kemudian muncul konsep kecerdasan spiritual. Kecerdasan ini hanya bisa dicapai melalui latihan-latihan yang sering disebut dengan riyadhah. Hal ini berbeda dengan kecerdasan intelektual yang bisa diterima seseorang secara genetis tanpa melaui latihan-latihan tertentu.
Dengan kata lain, syukur, sabar dan ikhlas sesungguhnya saling berkaitan. Maka dalam ilmu tasawuf, syukur adalah suatu maqom atau tingkatan yang sangat tinggi yang hanya bisa dicapai oleh mereka yang telah berhasil mencapai kompetensi tinggi dalam hal spiritualitas. Dari sinilah kemudian muncul konsep kecerdasan spiritual. Kecerdasan ini hanya bisa dicapai melalui latihan-latihan yang sering disebut dengan riyadhah. Hal ini berbeda dengan kecerdasan intelektual yang bisa diterima seseorang secara genetis tanpa melaui latihan-latihan tertentu.
Tanda-tanda orang yang bersyukur adalah :
- · Selalu mengingat nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Kita tidak mungkin dapat menghitung nikmat yang kita terima dari Allah SWT saking banyaknya nikmat tersebut. Namun, selalu mengingat sebagian nikmat tersebut akan membawa kita pada rasa syukur
- · Selalu melihat ke bawah untuk urusan duniawi. Dengan melihat ke bawah, kita akan mengetahui bahwa kita jauh lebih beruntung dan jauh lebih kaya dibandingkan jutaan manusia di muka bumi ini. Banyak saudara kita yang tidak dapat makan, tidak memiliki tempat tinggal, menderita penyakit parah, hidup di daerah konflik, atau mengalami musibah bencana alam. Dibandingkan dengan mereka, bukankah apa yang ada pada diri kita jauh lebih baik? Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersyukur bukan?
- · Menunjukkan Rasa Syukur dalam Bentuk Ketaatan kepada Allah.
وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ
اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُون َ
"Allah telah menolong kamu dalam
peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah.
Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya” (QS. Ali
Imran: 123).
- · Selalu mengucapkan alhamdulillah. Ucapan alhamdulilllah yang kita ucapkan setiap kali mendapatkan karunia dari Allah akan mengingatkan kita betapa Allah adalah Maha Pengasih dan Penyayang, yang selalu memberikan yang terbaik bagi hambanya.
- · Membiasakan diri untuk mengucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih yang kita ucapkan setiap kali menerima kebaikan dari orang akan membiasakan kita untuk senantiasa bersyukur atas hal baik yang kita terima.
Nah teman-teman, kapan nih kita harus bersyukur? SELAMA KITA MASIH BERNAFAS! (oke kalem). Terus kenapa kita harus selalu bersyukur? Apa manfaat dari bersyukur itu? Gini saudaraku,
- · Mendapat ganjaran di dunia dan akhirat.
وَسَنَجْزِي الشَّاكِرِين َ
“Dan sungguh orang-orang yang bersyukur akan kami beri ganjaran” (QS. Al Imran: 145).
Imam Ath Thabari menafsirkan ayat ini dengan membawakan riwayat dari Ibnu Ishaq, “Maksudnya adalah, karena bersyukur, Allah memberikan kebaikan yang Allah janjikan di akhirat dan Allah juga melimpahkan rizki baginya di dunia” (Tafsir Ath Thabari, 7/263).
- · Sistem kekebalan yang lebih sehat. Rasa syukur juga dikatakan berkaitan dengan optimisme sehingga mendorong sistem kekebalan tubuh menjadi lebih sehat..
- · Mencegah emosi negatif akibat datangnya musibah. WebMD melaporkan bahwa musibah dapat mendorong munculnya rasa syukur dan hal itu dapat meningkatkan perasaan saling memiliki sekaligus menurunkan stres.
- · Nilai akademis yang lebih baik. Siswa sekolah menengah yang pandai bersyukur terbukti memiliki nilai akademik yang lebih bagus, termasuk dalam hal integrasi sosial dan kepuasan terhadap hidup daripada rekan-rekan mereka yang kurang bersyukur.
- · Tidur lebih nyenyak. Menuliskan berbagai hal yang patut disyukuri sebelum beranjak tidur dapat membantu seseorang tertidur lebih nyenyak.
Tips Agar Menjadi Orang yang Bersyukur
·
Qana’ah
Senantiasa merasa cukup atas nikmat yang ada pada diri kita
membuat kita selalu bersyukur kepada Allah.
·
Sujud Syukur
Salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur ketika
mendapat kenikmatan yang begitu besar adalah dengan melakukan sujud syukur.
Berdzikir dan memuji Allah adalah bentuk rasa syukur kita
kepada Allah.
“Allahumma ashbaha bii min ni’matin au
biahadin min khalqika faminka wahdaka laa syariikalaka falakal hamdu wa lakasy
syukru.”
(Ya Allah, atas nikmat yang Engkau berikan kepada ku hari
ini atau yang Engkau berikan kepada salah seorang dari makhluk-Mu, maka sungguh
nikmat itu hanya dari-Mu dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Segala pujian dan ucap
syukur hanya untuk-Mu)
Nah teman-teman, sekarang udah tau kan bersyukur itu apa?
Tanda-tanda yang yang bersyukur itu seperti apa? Kapan saja kita harus
bersyukur? Apa manfaatnya? Dan tips agar
kita selalu bersyukur. Maka dari sini kita dapat menyimpulkan bersyukur adalah
tidak hanya dalam pikiran dan ucapan tapi juga harus disertai tindakan.
Bersyukur dalam pikiran dan kata-kata adalah titik awal yang baik. Namun
kekuatan sebenarnya dari rasa syukur datang ketika kita memasukkannya ke dalam
tindakan. barakallah..
Semoga bermanfaat ^_^
Wassalamu’alaikum W.W.
Post a Comment