Website Resmi Rohani Islam SMA Negeri 2 Semarang, berisi info kegiatan dan artikel-artikel menarik lainnya
Home » » M_News : Melukis Masa Depan Lewat Mimpi

M_News : Melukis Masa Depan Lewat Mimpi

Written By Rohis Smanda Semarang on Sunday, September 16, 2012 | 16.9.12

Mimpi… adalah kunci. Untuk kita, menaklukkan dunia…
           Berlarilah.. tanpa lelah, sampai engkau, meraihnyaaa..

Pasti sudah tidak asingkan dengan lirik lagu diatas? Anyway, lagu Laskar Pelanginya Nidji diatas benar-benar menggambarkan topik yang bakalan kita kupas tuntas bersama. Mimpi bukan hanya topik abal-abal untuk dibahas lho. Sebaliknya, banyak hal penting yang lahir dari sebuah mimpi. Believe or not?
    Mimpi? Penting nggak sih?
    “Mau jadi apa kalau sudah besar nanti nak?”
    Pertanyaan tersebut kerap menjadi pertanyaan utama setiap ibu kepada anaknya sejak masih balita. Wajar sajalah, sudah fitrahnya lah manusia memiliki impian dalam hidupnya. Impian-impian itu dapat berbentuk banyak hal, yang miskin ingin kaya, yang sekolah ingin kuliah, yang kuliah ingin kerja, yang naik sepeda ingin naik sepeda motor, dan yang naik motor ingin naik mobil. Selalu berjalan seperti itu. Manusia memang dikaruniai hawa nafsu, sehingga manusia selalu menginginkan yang lebih dari apa yang sudah dimilikinya.
    Pertanyaan besarnya ialah bagaimana kita menjadi pribadi yang dapat mewujudkan mimpi kita? Tentu tidak semudah kita membayangkannya bukan? Namun bila kita tidak merencanakan mimpi kita dengan teratur akan menjadikan kita bingung dengan apa saja yang harus kita lakukan dulu.
    Well, mungkin memang benar bila hidup kita bagaikan sebuah lintasan rel kereta api. Sudah ditetapkan betul nasib kita oleh Allah. Tapi inginkah kita bila apa yang kita inginkan sama dengan apa yang telah diatur oleh Allah? Pasti ingin dong? Mana ada orang yang ingin Allah tidak mewujudkan apa yang diinginkannya? So, try and work hard first tawakkal then wajib banget kita lakukan.
    Mimpi menjadi hal yang wajib ada dalam benak kita. Kenapa? Karena mimpi adalah bagian terindah dan terendah dari visi hidup kita. Otomatis, jika mimpi kita tinggi, maka akan tinggi pulalah visi hidup kita.
    Bahkan, Rasulullah SAW pernah menyebutkan dalam hadits shahih, “Kalau kalian ingin minta surga, mintalah Firdaus, karena itu yang paling tinggi surganya.”  Hal ini berarti dua hal buat kita. Pertama, kalau punya impian harus setinggi apa yang kita inginkan. Jangan sampai kita hanya, ‘Ya Allah, terserah deh saya masuk surga mana. Yang paling rendah juga nggak apa-apa, yang penting jangan masuk  neraka’ atau ‘Ya Rabb, saya ingin jadi direktur perusahaan, tapi kalau nggak bisa ya manajer  sajalah. Atau setidaknya karyawan bawahan. Kalau masih tidak bisa jadi officeboy atau tukang sapunya saja sudah cukup kok’.
Cita-cita adalah obsesi dalam hidup. Maka jelas, bila kita punya cita-cita berstandar tinggi maka akan tinggi pulalah kualitas keputusan kita dalam meraih cita-cita tersebut. Namun, bila cita-cita yang ada hanya layaknya pasar (maksudnya tawar menawar) seperti contoh kedua diatas, tentu akan menjadikan kita sebagai pribadi yang goyah diterpa angin. Sedikit-sedikit mengeluh dan menurunkan standar mimpinya.
Kedua, hadits tersebut mengajarkan bahwa kita harus detail dalam merancang hidup kita. Semakin DETAIL, FOKUS, dan jelas PARAMETERnya akan semakin mudah diwujudkan. Bahkan, ada sebagian orang yang sampai memvisualisasikan mimpi mereka lewat apa saja. Misalnya, bila ingin memiliki mobil Mercedes-Benz maka kita memvisualisasi mimpi itu dengan banyak menempel gambar mobil diberbagai tempat yang mudah dilihat. Ini jelas sangat memotivasi kita.
Bukan hanya memvisualisasi mimpi kita saja, bahkan kalau kita memang bener-bener niat  dalam menyiapkan rencana masa depan kita, tanggal deadline impian pun akan dirancang. Misalnya, pada tahun 2013 kamu sudah menargetkan akan naik haji, hmm.. kalau sudah ditargetkan begitu pastinya  kita akan berusaha keras buat menepati deadline itukan?
Filosofi Air? Sesat nggak tuh?
‘Hidup tuh nggak usah dibuat pusing man.. Just let it flow,’
Mungkin filosofi itulah yang banyak dipakai buat pedoman hidup sebagian orang. Oke-oke aja kalau filosofi ini dipakai untuk beberapa kasus, tapi coba deh kita renungkan sebentar. Air hanya mengalir ke tempat yang lebih rendah. Masih mending bila mengalir ke tempat yang bagus. Nah, kalau mengalir ke comberan bagaimana? Pasti tidak enak bergerak tidak sesuai apa yang kita inginkan.
Gawat dong kalau filosofi air ini kita gunakan dalam setiap kasus. Bukannya menjadi orang yang sukses malah akan seperti orang yang bermain hompimpah. Artinya, setiap langkah dilakukan dengan coba-coba dan cap-cip-cup.
Jelas, filosofi air ini bertentangan dengan prinsip Rasulullah SAW mengenai hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sebenarnya tidak ada masalah bila orang yang menganut prinsip air mengalir ini selalu mempunyai ide-ide cerdas dan bersemangat dalam menghadapi hari esoknya tanpa rencana, namun berbeda ceritanya bila orang yang mengikuti prinsip ini terlalu nyantai dan terkesan cuek bebek.
So, masih mau  menunda-nunda rencana masa depan? Atau masih mau jadi penganut ajaran air mengalir yang belum tentu beruntung? Semua keputusannya ada pada diri kita masing-masing. Yang harus diingat, bila kita tidak mau merancang hidup kita mulai dari sekarang, maka dunialah nanti yang akan merancangnya. Suka atau tidak, mampu atau belum, kita harus lapang dada menerimanya. Bagaimanapun hasil rancangan kita tidak menjadi masalah, Allah melihat usaha kita kok!

Sumber : M_News Edisi XII hal. 9-10
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Nusanadaft | Syiar Smanda | AFLAH WEB
Copyright © 2009-2014. ROHIS SMANDA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah, niscaya Allah akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (Q.S. Muhammad ayat 7)